KATA PENGANTAR
Puji dan
Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun tugas ini tepat pada
waktunya. Mtugas ini membahas tentang pokok pokok pikiran administrasi.
Dalam
penyusunan tugas ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis
menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya.
Akhir kata
semoga tugas ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
MEDAN 7 NOVEMBER 2016
PENULIS
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Manusia di ciptakan sebagai mahluk
sosial, yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Tidak seorang pun
manusia yang dapat hidup sendiri dan menyendiri. Manusia di dalam sosialitasnya
itu hidup secara berkelompok sebagai suatu masyarakat, yang di dalamnya
terdapat pula kelomok-kelompok yang lebih kecil. Kelompok manusia yang bersifat
terpadu dan menyatu sebagai satu kesatuan masyarakat yang besar, disebut
sebagai bangsa yang secara bersama-sama mendirikan sebuah Negara. Dalam
kelompok besar itu berlangsung kebutuhan sebagai bangsa, guna menyelenggarakan
pemerintahan. Pemerintah suatu Negara dalam abad maju dan modern sekarang dan
di masa datang dalam mengendalikan kehidupan bersama, melakukan pula
pengelompokan-pengelompokan untuk pembagian tugas. Setiap kelompok mengelola
satu atau lebih bidang atau aspek kehidupan, sebagai bagian dari tugas
pemerintahan kelompok itu antara lain di kenal dengan departemen atau
kementrian dan berbagai lembaga non departemen lainya. Badan-badan pemerintah
itu dalam menjalankan seluruh tugasnya sebagai organisasi, tidak mungkin
menjalankau seluruh anggota masyarakan (warga negara), terutama jika jumlahnya
banyak dan tersebar di wilayah luas. Untuk itu setiap badan pemerintahan itu
membentuk lagi badan-badan perwakilannya. Setiap badan perwakilan itu, meskipun
merupakan bagian dari badan pemerintahan yang membentuknya, merupakan juga
sebuah organisasi, yang kegiatannya pun perlu dikendalikan.
Kegiatan pengendalian itu disebut
administrasi yang karena dipergunakan dilingkungan badan-badan pemerintahan,
maka disebut administrasi negara, dan jika pengendalian itu dipergunakan
dilingkungan perusahaan maka disebut administrasi niaga.Besar atau kecil badan
tersebut sebagai organisasi, tidak mengurangi peranan administrasi sebagai
suatu proses dalam mengendalikan kegiatan-kegiatannya.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah diatas,
dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Sejarah Perkembangan
Administrasi?
TUJUAN
Tujuan dalam
penulisam makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan
bermanfaat bagi kita semua.
BAB II PEMBAHASAN
SEJARAH PERKEMBANGAN ADMINISTRASI
Administrasi
telah ada sejak dahulukala karena administrasi timbul dengan timbulnya
peradaban manusia. Apabila sejarah perkembangan administrasi itu dipelajari
lebih mendalam akan terlihat bahwa dalam setiap kebudayaan, apapun tujuannya,
bagaimanapun bentuk dan strukturnya, unsur-unsur administrasi tersebut pasti
selalu ada. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa administrasi selalu ada pada
setiap kegiatan.
Ada dua hal yang akan dijelaskan
yaitu,pertama administrasi sebagai seni yaitu perkembangannya selalu
dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dinamis. Demikian juga sebaliknya.
Secara historical perkembangan administrasi sebagai seni itu didasarkan kepada
pengetahuan masyarakat modern sekarang tentang kejadian-kejadian dimasa lalu
pada kebudayaan tertentu pula. Yang kedua, administrasi sebagai ilmu
pengetahuan, tepatnya sebagai ilmu pengetahuan sosial.
A. PERKEMBANGAN
ADMINISTRASI SEBAGAI SENI
Perkembangan administrasi sebagai
seni dapat dibagi menjadi tiga fase utama, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap prasejarah yang berakhir pada tahun 1 m.
2. Tahap sejarah yang berakhir pada tahun 1886.
3. Tahap modern yang dimulai pada tahun 1886dan masih
berlangsung hingga sekarang ini.
1. Tahap prasejarah
Bukti-bukti sejarah menunjukan
dengan jelas bahwa pada tahap prasejarah ini administrasi sudah
berkembangdengan baik. Meskipun mungkin secara tidak sadar, masyarakat purba
telah menjalankan roda administrasi sebagaimana apa yang sekarang disebut
sebagai prinsip-prinsip administrasi . karena kebutuhan masyarakat yang
dipuaskan melalui penerapan prinsip-prinsip administarsi dan manajemenpun
relative masih sederhana maka pada umumnya system administrasi yang
dipergunakan belum serumit yang digunakan sekarang ini.
Ditinjau dari segi waktu dan tempat,
tahap prasejarah ini dapat dibagi pula menjadi enam tahap perkembangan, yaitu
sebagai berikut.
a. Zaman Mesopotamia
Pada zaman semopotamia telah
dijalankan prinsip-prinsip dasar administarsi yang diketahui pada zaman modern
sekarng, terutama pada bidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi dan
pengangkutan (terutama pengangkutan sungai). Sejarah membuktikan bahwa
masyarakat Mesopotamia telah menggunakan logam sebagai alat tukar, hal ini
memudahkan dalam perdagangan.
b. Zaman Babilonia
Zaman babilonia, administrasi
pemerintahan, perdagangan, perhubungan dan pengangkutan telah berkembang pula
dengan baik. Perkembangan administrasi juga telah berkembang pada bidang
teknologi, dengan bukti adanya taman gantung.
c. Mesir Kuno
Zaman mesir kuno, yang berkembang
pada zaman ini adalah dibidang pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan
dan pertanian (termasuk irigasi). Hanya saja, pada zaman mesir kuno ini,
administrasi dijalankan bukan atas dasar kepentingan rakyat, tetapi hanya untuk
kepentingan firaun dan keluarganya. Karena pada saat itu, firaun dianggap
sebagai dewa atau setidaknya sebagai keturunan dewa, sehingga mengabdikan
kepada firaun diindikasikan dengan pengabdian kepada tuhan.
d. Tiongkok Kuno
Zaman tiongkok kuno, administrasi
pada zaman ini berkembang sebagaimana zaman-zaman yang telah disebutkan
sebelumnya, tetapi ada yang khas pada tiongkok kuno ini, yaitu system
administrasi kepegawaian yang sangat baik. Demikian baiknya system administarsi
tersebut, maka system administarsi pun meminjam dari system ini dikenal dengan
nama merit system. Pada zaman ini menonjol 3 toko yang memberikaan
sumbangan yang sangat besar terhadap administrasi pada zaman itu, yaitu konfisius,
chow, dan mo ti.
e. Romawi Kuno
Zaman romawi kuno, yang berkembang
hampir sama dengan zaman-zaman sebelumnya, tetapi yang sangat menonjol adalah
administrasi militer, pajak dan perhubungan melebihi yang sebelumnya, hal ini
diperlukan mengingat romawi mempunyai wilayah yang sangat luas.
f. Yunani Kuno
Zaman yunani kuno, bidang yang
berkembang dalam lingkup administrasi hampir sama dengan yang sebelumnya,
tetapi disini muncul konsep demokrasi (berasal dari kata demos dan kratos yang
berarti rakyat dan kekuasaan) sehingga kekuasaan berada ditangan rakyat.
Definisi rakyat pada zaman ini berbeda dengan zaman sekarang yaitu:
o Pria
o Dewasa
o Lahir di Athena
o Orang tua warga Athena
Pembatasan pengertian rakyat ini
memang logis pada zaman ini, karena 75% dari penduduk Athena terdiri dari
pendatang yang bekerja sebagai pedagang atau budak belian. Pada zaman ini
menciftakan parlemen pertama didunia yang disebut dengan orang-orang tua yang
bijaksana. Untuk urusan di bidang militer diserahkan kepada dewan militer. Ada
lagi ciri khas pada zaman yunani kuno yaitu setiap orang yang tergolong sebagai
rakyat paling sedikit satu kali dalam hidupnya harus menjadi pegawai negeri
tanpa bayaran.
2. Tahap sejarah (1 masehi sampai tahun 1886)
Berhubungan dengan gelapnya sejarah
dunia, umumnya selama 15 abad pertama dari sejarah dunia modern, bidang
administrasi pun mengalami kegelapan. Berarti tidak banyak yang diketahui dalam
15 abad itu. Kemudian diketahui bahwa timbulnya gereja katolik roma telah
mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perkembangan teori administrasi.
Dengan kata lain gereja katolik roma memberikan sumbangan yang besar terhadap
perkembangan administrasi, malahan sesungguhnya pola dasar struktur organisasi
yang telah diciftakan oleh gereja katolik roma, telah ditiru oleh hampir semua
organisasi modern hingga sekarang ini, meskipun sudah barang tentu timbul
perkembangan lanjutan.
Pada zaman ini administrasi
berkembang lebih pesat lagi karena para cendikiawan terjun dalam bidang
administrasi. Pada zaman ini timbul tiga kelompok yang biasa disebut kaum,
yaitu:
a. Kaum kameralist di german dan Australia
b. Kaum merkantilisme di inggris
c. Kaum fisiokrat di prancis
Merkatilisme adalah suatu system
politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan
tujuan umtuk memperbanyak asset dan modal yang dimiliki suatu Negara.
Merkantilisme tertuang dalam peraturan Negara yang berbentuk proteksionalisme
dan politik colonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah
Negara mendukung ekspor dengan insentif dan menghadang import dengan tarif.
Dijerman, merkantilismenya disebut dengan istilah kameralisme. Camera
artinya kas raja. Caranya dengan memungut pajak dan membentuk perusahaan dagang
di afrika untuk mengembangkan perekonomian. Di perancis, merkantilisme dimulai
masa Louis XI (1461-1483). Bertujuan untuk memakmurkan rakyat terkenal dengan
sebutan colbertisme (pencetusannya jean Colbert, menkeu perancis).
Berbeda dengan kaum merkantilisme,
kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan yang senyata-nyatanya adalah
sumber daya alam. Kaum ini dinamakan physiocratism= physic (alam) dan cratain
atau cratos (kekuasaan). Kaum fisiokrat percaya bahwa alam diciftakan oleh
tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Yang artinya bahwa biarkan manusia
diberikan kebebasannya mengelola alam demi memenuhi kebutuhannya masing-masing
dan akan selaras dengan kebutuhan masyarakat banyak. Artinya bahwa pemerintah
tidak boleh ikut campur dan biarkan alam mengatur. Inilah yang menjadi awal
mula doktrin laissez faire-laissez passer/ let do, let pass yang artinya
biarkan semua terjadi, biarkan semua berlalu. Tokoh yang menonjol pada zaman
ini adalah George von zincke yang telah menghasilkan 537 karya ilmiah dan yang
terbanyak adalah tentang administrasi pertanian.
Perkembangan semakin pesat karena
pada zaman ini telah timbul adanya revolusi industry di inggris, yang
mengakibatkan perubahan yang besar dalam administrasi. Adalagi seorang tokoh
yang mempunyai peranan besar pada zaman ini, yaitu Charles barbage, seorang
professor matematika pada universitas Cambridge, yang pada permulaan abad 18
menulis buku yang berjudul the economy of manufacture. Pada buku ini
menekankan pada pentingnya efesiansi dalam usaha mencapai tujuan. Selama hampir
satu abad hasil karya ini terlupakan dan baru terselidiki kembali setelah
lahirnya gerakan manajemen ilmiah (scientific manajement movement), yang
dipelopori oleh Fredrick winslow taylor tahun 1886.
3. Zaman modern
Pada zaman ini, administrasi mulai
dikenal sebagai ilmu, karena pada zaman itu yang dipelopori oleh f.w. taylor (seorang
sarjana pertambangan) dari amerika serikat, mulai mengadakan
penyelidikan-penyelidikan dalam rangka mempertinggi efesiensi perusahaan dan
peningkatan produktivitas pekerja. Pada saat itu dia melihat bahwa efesiensi
perusahaan tidak terlalu tinggi dan produktivitas pekerjanya rendah karena
terlalu banyaknya waktu dan gerak-gerik kaum buruh yang tidak produktif,
kemudian dia melakukan studi yang dikenal dengan time and motion study
untuk mempelajari penggunaan waktu yang oleh kaum buruh serta gerak-gerik
mereka dalam melaksanakan pekerjaan, terutama para buruh tingkat bawah. Hasil
studinya dituliskan dalam satu buku yang berjudul the principle of
scientific management, yang diterbitkan pada tahun 1911.
Pada saat taylor melakukan
penyelidikan-penyelidikan, di prancis timbul pula seorang ahli pertambangan
yang bernama Hendry fayol yang bekerja pada salah satu perusahan tambang
disana, yang pada saat itu perusahaan terancam oleh kehancuran. Sebagai seorang
ahli fikir, fayol mencari sebab-musabab dari kegagalan perusahaan itu untuk
mencapai tujuannya. Hasil pemikiran fayol ditulis dalm bukunya pada tahun 1916
dengan judul administration generalle et industrielle, yang
diterjemahkan dalam bahasa inggris pada tahun 1930 dengan judul general and
industrial management (seharusnya general and industrial administration). Dari
teori-teori yang ia temukan dan kemudian ia terapkan sendiri, maka perusahaan
berhasil selamat dari keruntuhan bahkan dapat dikembangkannya.
Karena besarnya sumbangan yang
diberiakn kedua tokoh itu terhadap administrasi, maka f.w. taylor diberi
julukan, sebagi bapak gerakan manajemen ilmiah, sedangkan Hendry fayol diberi
julukan bapak teori administrasi modern.
B. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI SEBAGAI ILMU
Ilmu pengetahuan dapat didefinisikan
sebagai suatu objek ilmiah yang memiliki sekelompok prinsip, dalil dan rumus
yang melalui percobaan-percobaan yang sistematis dilakukan berulangkali telah
diuji kebenarannya, prinsip-prinsip, dalil-dalil, dan rumus-rumus dapat
diajarkan dan dipelajari.
Dari segi perkembangan ilmu
administrasi sejak lahir hingga sekarang, ilmu administrasi telah mencapai
empat tahap :
1. Tahap survival (1886-1930):
Pada tahap ini dimulai peletakan
dasar-dasar administrasi oleh F.W. Taylor dan Hendry Fayol. Tahun 1886 sering
disebut sebagai “tahun” lahirnya ilmu administrasi, karena pada tahun itulah
gerakan manajemen/administrasi ilmiah dimulai oleh Frederick Winslow Taylor di
Amerika Serikat yang dijuluki bapak ilmu manajemen, dan kemudian diikuti oleh
Henry Fayol di Prancis yang dijuluki pula bapak ilmu Administrasi. Dalam masa
ini para sarjana mulai memperjuangkan supaya pengetahuan administrasi sebagai
ilmu yang mandiri atau sebagai salah satu tertib-ilmu (disiplin). Demikian juga
dalam masa inilah para ahli dan sarjana mengkhususkan dirinya dalam bidang
administrasi dan manajemen.
2. Tahap konsolidasi dan penyempurnaan (1930-1945)
Pada tahap ini terjadi penyempurnaan
teori-teori, sehingga kebenarannya tidak dapat dibantah lagi. Dalam jangka
waktu ini pulalah gelar-gelar kesarjanaan dalam ilmu administrasi Negara dan
niaga mulai banyak diberikan oleh lembaga-lembaga pendidikan tinggi.
3. Tahap human relation (1945-1959)
Setelah teori-teori disempurnakan,
maka fokusnya berubah pada factor manusia serta hubungan formal dan informal
yang perlu diciftakan pada semua tingkatan organisasi demi terlaksananya
kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dalam suasana yang intim dan
harmonis.
Dalam masa ini para sarjana
administrasi mulai memperhatikan segi manusiawi dan menyelidiki segala hubungan
dari semua orang dalam kegiatan kerjasama, baik hubungan yang bersifat resmi
(dinas,formal) maupun yang tidak resmi (informal). Pada masa ini pula ditulis
pula hampir semua buku mengenai hubungan antar manusia dalam kegaiatan
kerjasama mereka.
4. Tahap behaviouralisme (1959-sekarang)
Pada tahap ini focus perhatiannya
bukan hanya pada hubungan manusianya, tetapi sudah maju kepada
tindakan-tindakan dan perilaku orang-orang dalam kehidupan berorganisasi,
diselidiki pula cara-cara yang dapat ditempuh untuk lebih meningkatkan
kegiatan-kegiatan yang membuat organisasi menjadi lebih efesien dan efektif,
sehingga administrasi menyatu kepada manusia itu sendiri.
BAB
III PENUTUP
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa Administrasi menurut “Ilmu” adalah suatu ilmu yang mempelajari aktivitas
manusia yang bersifat kooperatif dan bagaimana cara-cara merealisasikannya yang
terkumpul secaras sistematis. Sedangkan pengertian Administrasi sebagai “Seni”
merupakan proses kegiatan yang perlu dikembangkan secara kontinu, agar
administrasi sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan yang benar-benar dapat
memberi peranan yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar